Melihat dan mendengar perberitaan tentang "Gempa Padang", sungguh miris sekali, dari proses evakuasi, penanganan para korban gempa, sampe distribusi bantuan, apalagi dikaitka dengan waktu/jam terjadinya gempa dengan ayat2 yg tertera dalam AlQur'an.
Evakuasi dr par relawan yg hati2, takut2 ada yg hidup, so.. evakuasi berjalan luambat, akhirnya yg masih hidup pun mungkin akan menemuai ajalnya karena kehabisan darah, infeksi penyakit yg tidak tertangani, sampe kehabisan energi karena nggak ada asupan makanan. Bisa jadi kesulitan evakuasi semakin menjadi karena tekstur bangunan yg "yang..goyang..goyang pyar.." setelah digoyang gempa langsung hancur berkeping2. Sungguh saya yg hanya membantu lewat dana, melihat dengan air mata kesedihan tak habis2nya memohon kesabaran agar para korban gempa tabah menghadapi ini semua. Negara juga perlu bebenah diri, 10 th terakhir, negara kita tercinta ini digoyang gempa besar, menurut BMG juga masih berpotensi untuk gempa2 besar selanjutnya, wajar aja.. Indonesia yg berkepulauan ini, ternyata berdiri diatas lempeng2 yg rawan patahan dan tumbukan.. so.. s..urahan, namun masyarakatnya kelaparan karna tidak dapat makanan, usut punya usut, dari RT nggak mengirim data jumlah korban sehingga kelurahan tdk mengeluarkan bantuan. Hati nya kemana..? orang2 ini, administrasi memang penting.., tapi ditengah kepiluan bencana yg merata, nggak usah segitu2 bngt deh.. wong yg lapar tetangga2 juga kok.. rasa kemanusiaannya pada kemana? orang2 ini.. atau rasa ke"uang"an nya yg msh on, please de..h.
Ayat2 Alquran yang identik dengan jam2/waktu2 gempa terjadi, semakin memojokkan kita semua terutama masy Padang untuk mengevaluasi, ritme kehidupan kita..apakah kita termasuk orang2 yg sesuai dengan harapan ALQur'an? semoga kita termasuk orang2 yg belajar dr sinyal2 yg Allah berikan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ayo.. komen nya apa..