Cobaan, Ujian adalah sarana belajar.. agar menjadi lebih pandai..

Setiap episode kehidupan tak lain adalah cobaan.. anak, suami, harta dan segala yang melekat pada diri kita adalah ujian untuk kita, maka nikmat apa lagi yang engkau dustakan??

Senin, 28 Desember 2009

YANG DIRINDU


Dua bulan sudah "si Abi" pergi, rindu ini sudah membuncah sampe ke ubun-ubun... he..he..he.. 8 bulan lagi sis.. Anakku?? Lebih rindu lagi , dengan segala ekspresinya.

Aku bersyukur, untuk melepas kerinduan, kita tinggal SMS-an janjian untuk chatting di skype atau YM plus webcam, klik.. yg dirindupun muncul dengan segenap pesonanya.

Annakku>>? Dengan segala actionnya menunjukkan segala ekspresi ke-rinduan pada "sang Abi". Oo... so sweet.. soalnya jarang tuh. ank2 serindu itu pada abinya..

Episode 1

"Mi.. aku boleh chatting nggak "

"Yo boleh toh.. Abi jg mau bicara sm kamu kak.."

"Abi.. salamualaikuum.."

"Eh.. Nu'man, waalaikum salaam.. gmn ditinggal abi.. adik2 semua bereess.."

"Aman bi,biasa aja kok, bi.. mo liat masjidil haram dong.."

"Loh.. gimana caranya.. susah lagi.."

"Lap top nya bawa kesana, terus dikelilingin gitu biar kameranya bisa nge shoot sekitar masjidil haram.."

"Ah Nu'man aneh2 aja.. diomelin sm askar nanti, wong kamera aja nggak boleh.."

"Mas... gantian.., skrng Kayis.."

"Iya..iya.. orang mas belum selesai juga.."

Episode 2

"Bi..bi... abi disana makannya gimana?"

"Abi dapat dari asrama"

"Terus abi gajian nggak??"

"Ada' aja.. ank kecil mau tau aja..?

"Trus, klo abi mo kemana2 naik apa?"

"Ada taksi yis.."

"Nggak ada becak ya bi.."

"Ya nggak ada lah.. emang di depok"

"Uang disana apa bi"
"Real, 1 real sama dengan Rp3000"

"Kalo 1,5 juta rel berarti banyak yah"

"Mas Kayis.. tuh Natik udh ngambek, mau chatting sama abi"

"Ya.. baru sebentar mi.."

"Nanti lagi, Natiq kasian tuh.."

Episode 3

"Tiq.. apa kabr tiq"

"Baik.."

"Gimana sekolah natiq, masih banyak PR"

"Banyak.."

"Pak Gito masih galak"

"Masih"

"Loh kok jawabnya gitu doang"
"He..he.."

"Eh.. bisa ketawa ya.."

"Abi pulang kapan.."

"Loh.. bisa nanya juga..masih lama tiq. 8 bulan lagi"

"Ti..q, Hammad nangis tuh.. mau chatting juga.."

Episeode 4

"Abi..ii"

"Eh Hammad..gimana sayang.."

"Bi..hmmm disana ada kucing nggak.."

"Ada dong.."

"Kalo anjing.."

"Kalo anjing nggak ada"

"Kalo macan.."

"Apalagi macan.."

"Hammad.. pertanyaannya nggak mutu bangt sii..h" Langsung saja hammad diprotes mas-masnya.

"Gantian tu.. Umar udah nangis aja mau chatting sm abi"

Episode5

Langsung Hammad memamasangkan head set ke kepala umar. Aku pun menyetel fullscreen untk gambar "Si abi", agar umar bisa melihat dg jelas.

"Ayo umar.. ngomong dong sama abi?"

"Umar..Umar,," 'Si abi' tak henti2nya memanggil umar, tapi bocah 2 tahun itu hanya mengeluarkan kata abi..abi.. sambil matanya tak berkedip menatap 'Sang abi" di monitor.

"Ayo Umar.. bilang abi.. sini.." Aku coba mengarahkan umar agar ngobrol sama abinya, tapi tidak ada kata lain kecuali abi..abi.. yang keluar dari mulutnya dan matanya tak berkedip melihat sosok yang lama dia tidak temui.

Haru aku dibuatnya.. melihat ekspresi anak2ku yg jadi salah tingkah begitu, aku tau begitu besar kerinduan mereka pada abinya. Anak2ku jadi.. tabah dewasa.. tambah empati pada saudaranya.. tambah care sama ummi nya.. dan mengagendakan ke Masjidil Haram dalam rencana hidupnya, katanya "Mau seperti Abi" .

Rabu, 23 Desember 2009

OBROLAN DI TUKANG SAYUR

"Liburan... hmm", langsung mama syafik mengerutkan wajahnya.
"Gimana sih ni ibu.. liburan kok pasang muka bingung gitu??" bu Irma juga ikut2 melipat dahinya melihat gaya mama syafik.
"Iya.. klo liburan anak-anak, berarti saatnya aku juga libur dr kegiatanku, itu yang bikin aku mikir.. dan mikirin tempat2 untuk liburan mereka.." Mama syafik malah memanyunkan mulutnya.
"ya.. tinggal cari tempat yang murah meriah aja kok bingung..." bu Irma menanggapi sambil tangannya terus memilih sayuran di gerobak bang Jali.
" Iya ya.. piknik aja dipinggir danau UI he..he.." Mama syafik tersenyum sendiri memikirkan idenya.
"Ya.. kesian amat sih, cuma di pinggir danau UI.. yang jauhan dong.. " bu Irma terus mengomentari idenya mama Syafik.
"Iya nih.. lg cari ide.. liburan yang kreatif ngapain yah.." Mama Syafik terus mengerutkan dahinya.
" Gini bu.. setiap harinya anak2 dilibatkan dengan kerjaan rumah nggak " bu Irma mulai meluncurkan idenya.
"Enggak tuh, semua dihandle si bibi" Wajah mama Syafik penasrn.
"Nah.. cari ide dr situ.. asyik tuh kaya'nya" bu Irma
"Iya yah.. boleh juga, memang mereka lg minta aquarium, ada barangnya tp belum diberesin, minta geser tempaaat tidur, geser lemari, ganti kaca nako yang pecah.. oo ternyata banyk yg mereka pengin.." Mata mama syafik berbinar2 saat ide2 itu menari di kepalanya.
"Mama Syafik, yg mereka inginkan dilist, didiskusikan, terus yg prioritas yg mana. Jadi agenda bersama deh.." Bu Irma terus memberikan idenya pada mama Syafik.
"Weits... good ide tuh.. oke deh.. aku rencanain dg seksama, supaya nggak berkesan kerja rodi" Wajah mama Syafik mulai merona.
"Jangn lupa, tetep ada reward buat mereka.." Bu Irma kembali lagi mengingatkan mama Syafik.
"Iya..iya.. klo udah beres semua nanti aku ajak piknik mereka." Mama syafik memberi isyarat agar bu Irma jangn kuatir.
"Rencananya mo kemana..?" Bu Irma penasarn dg ide lanjutya mama Syafik.
"Ke danau UI sambil liat kijang.." mama syafik menjawab dg cueknya.
"Ya ampuu..n masih di UI juga.." bu Irma tampak terbengong dg jawaban mama syafik.
"Oke deh.. makan di Waroeng Steak ha..ha.." mama syafik terus ngeloyor masuk ke dalam rumah, setelah membayar sekeranjang saurmayur untuk masak hari ini.

Jumat, 18 Desember 2009

###@@ S=A=B=A=R @@###

"Sungguh akan dibayar pahala orang2 yg sabar dengan tanpa batas hitungan " (38:10). Pantas saja Allah menjanjikan suatu pahala yg unlimited, untuk satu perbuatan "SABAR". Apalagi bersabar dengan orang yang kita cintai.. kita sayangi.. Allah akan menguji, seberapa "sayang" kita padanya, seberapa kuat kita mengendalikan hawa nafsu kita untk tetap bersabar...memahami...meluruskan..dan tetap menyayangi.. I love you.. my 2th son..


Sabtu, 12 Desember 2009

Brol..obral..obrol...

"Ngobrol yang bermanfaat".. itu tag yg bagus apalagi kita bisa memanfaatkan moment itu dalam kesmpat2 nogbrol kita. Dijamin nggak ada gossip yg berkeliaran.. dijamin infotaiment bubar jalan pada terjun ke laut.. Tapi sayang disayang.. moment itu jarang kita lakukan, dg dalih hiburan lah.. melepas stress lah.. yg alhirnya kebobolan, nyebrang jauuuh.. dari manfaat. Padahal " mulut mu harimaumu", "Barang siapa yang dapat menjaga lisanmu ... maka dia akan selamat dr api neraka(hadits?)" Duh gusti.. tajam sekali lidah yang tak bertulang ini..

Hari ini Minggu... cerah... enaak bngt tuk berbagi bersama anak2. Namun mengapa hatiku begitu sepi...? Satu sisi yang lama tak terisi. Rasanya aku sendiri di tengah lautan.. melawan badai yang tak henti-hentinya menghantam. Entahlah.. pagi ini aku ingin berteriak sekencang-kencangnya.. Ya Allah... kuatkan aku untuk selalu SABAR..

Selasa, 08 Desember 2009

Angin pun lelah berhembus

"Apa yang akan kau katakan jika, Panji teman lamamu tak muncul lagi..?" Laila bertanya sambil bertolak pinggang.
Aku hanya menunduk, sungguh, hati yang tersangkut pada dahan yang salah, harus di tmpatkan pada posisi yang sebenarnya. Mengapa Panji begitu special dihatiku.
"Nin.. pertanyaanku belum kamu jawab?" Kini jarak aku dan Laila begitu dekat, seakan laila ingin mendengar bisikanku.
Mataku mulai berkaca-kaca, terbayang lagu-lagu itu, terbayang diskusi itu, terbayang kebaikannya yang lamaa ku tak jumpai lagi, tapi aku selalu menyimpan kenangan itu.
"Nina.. kamu salah memilih kawan, dia tak patut kamu kenang.., kamu memiliki yang lebih dari itu semua.." Laila memegang pundakku, tak ada keinginanku untuk menanggapi pertanyaannya, namun ku persiapkan jiwa untuk melepasmu selamanya..
"Laila, kamu tau.. berapa lam dia bersembunyi dalam hatiku..? 10 tahun setelah kepergiannya dulu, aku bersusah payah melupakannya tapi tidak bisa laila.. aku terus berjuang melupakannya dalam doaku, dalam wiridku tapi nggak bisa.. kni saat aku bertemu, kamu suruh aku melupakannya.." Aku tuangkan semua ungkapan hati, aku tau posisiku tapi sungguh aku hanya mencari dukungan akan sikapku yang paling tepat.
"Sebegitukah perjuanganmua..?" Laila menegaskan penasarannya padaku, kami dua sahabat yang tak terpisah oleh jarak, tapi masalah ini aku tak pernah berbagi.
Aku mengangguk, tak ada kata, yang ada hanya air mata kepiluan, badanku rasa tak berdaya, sungguh lagu itu kembali terdengar dalam tape yang ada di otakku, senyumnya kembali terburai. Mungkin terlalu cepat hati ini berlabuh, sungguh aku memiliki yang lebih dari Panji. Biarlah semua menjadi kenangan.. kusongsong hidupku sendiri.. Karna angin pun telah lelah berhembus..