B.I.S.N.I.S

Kiprahku di dunia pameran baru seumuran jagung. Namun pengalaman di lapangan membuatku tercengang, karna aku tak habis fikir,bagaimana seseorang bisa menghabiskan fikirannya, energinya hanya untuk mengikuti dan mencontek model dagang yang dilakukan orang lain. Sehingga keberadaannya hanya mengkuatirkan peserta pameran yang telah memiliki karakter dalam bisnisnya. Padahal sebaik-baik nya orang adalah yang menyenangkan orang lain. Rasanya sulit menghubungkan antara nilai-nilai pribadi dalam agama dan nilai-nilai dalam bisnis. Duu..hh dalam bisnis orng-orng yang mencontek model orang lain di halalkan, orang-orang yang mengancam kejayaan bisnis orang lain dihalalkan, bahkan orang-orang yang bablas nungguin stand sampe nggak sholat... sangaat.. banyak. Ada lagi trend baru yang barruu aja kutemui, silaturahim bisnis, seorang owner stand bicara baik-baik,dengan ramah dan senyum manisnya dia datangi stand ku, bicara ngalor ngidul, mulailah dia mencermati penataan stand, mengorek-ngorek sumber barang secara emplisit, tak lupa dia juga memberikan info-info pameran lain, sehingga seolah-olah ada take and give. Setelah ituu..proses pencotekan pun terjadi. Besoknya, barang2 yang dia jual yg setipe dengan barangku, langsung di pajang didepan barang yg sama dengan barang2 ku. wee...hh genderang perang dah berkumandang...

Sering kali aku terkaget-kaget dengan dunia baru ku, seperti biasa, aku pasti menceritakan semua kegelisahan ku pada suamiku. Lagi-lagi suamiku menenangkan hatiku, "supaya unggul, barang2 yang kita jual harus lebih baik dari dia, pelayanan juga harus lebih ramah, SPG diajarin supaya menyapa semua orang yang mampir di stand.., kita nggak bisa menghentikan prilaku tetangga stand kita tp kita hrs lebih berkualitas". Weleh..weleh...sampe nggak bisa tidur mikirin karakter yg harus di bangun untuk pameran ke depan, supaya nggak diikuti lagi..